ppcid

Cari Artikel

Selasa, September 08, 2009

teroris ataukah jihad

بسم الله الرحمن الرحيم
sebelumnya saya merasa prihatin atas apa yang menimpa bangsa kita Indonesia, terlebih lagi dengan adanya penodaan terhadap agama islam yang saya pegang teguh selama ini. saya sungguh merasakan ketidaknyamanan dengan adanya islam dijadikan alasan dibalik teror yang mereka (pelaku bom bunuh diri/teror dan jaringannya) lakukan.
padahal sudah jelas dalam hadits diterangkan bahwasannya bunuh diri ttu adalah perbuatan dosa, haram, dan bagi pelakunya akan disiksa di akhirat nanti dengan cara bagaimana mereka bunuh diri ketika di dunia (disiksa dengan melakukan bunuh diri berulang kali)
kemudian bagaimana dengan pemahaman bahwa teror yang mereka lakukan adalah jihad dan bukan bunuh diri?, sebenarnya kalau kita mengkaji hadits tentang jihad dalam hadits-hadits besar (kutubusittah/hadits yang enam) seperti bukhari, muslim dan lainnya, ada hadits yang menerangkan bahwa dimana ada seorang pejuang islam yang tertusuk panah (karena waktu itu peperangan masih dengan cara tradisional, belum ada bom, dsb) kemudian karena tertusuk panah tersebut kemungkinan untuk dapat menyelamatkan nyawa/hidupnya sangat kecil, kemungkinan besar dia pasti akan mati (walaupun yang Alloh maha tahu, tetapi dilihat keadaannya dapat diprediksi kemungkinan akan mati atau masih bisa terselamatkan), dengan keadan demikian yaitu tertusuk panah dan kemungkinan besar akan mati, maka dia tetap haru berusaha untuk bisa hidup dan sembuh dari lukanya. dan haram hukumnya bila dia sengaja dengan panah yang sudah menusuknya kemudian dia menusukkannya lebih dalam atau dia arahkan pada bagian tubuh tertentu supaya langsung mati, karena dia sudah tidak tahan dengan rasa sakitnya. maka dalam hadits tersebut hal seperti itu dihukumi bunuh diri, walaupun dia ikut berjuang dalam agama islam, bersama Nabi Muhammad sekalipun, bila dia bunuh diri hanya karena tidak kuat merasakan sakitnya tertusuk panah, maka wajib masuk neraka karena sama dengan bunuh diri.
oleh karena itu marilah kita mengaji, mendalami ilmu agama islam dengan mendalam dan mendetil, jangan takut salah, karena yang penting yang dikaji al-Qur'an dan al-hadits pasti tidak sesat, sesuai dengan janji Nabi Muuhammad تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَاسَكْتُمْ بِهِمَا كِتَابِ اللَّهِ وَسُنَّةِ نَبِيِّهِ (telah kutinggalkan dikalangan kalian dua perkara yang selama kalian berpegang teguh dengan keduanya maka kalian tidak akan tersesat, yaitu al-Qur'an dan al-Hadits)
dan 'maaf'' perlu kita ketahui bahwa yang namanya mengaji itu bukan hanya membaca al-Qur'an saja, mengaji itu kan berasal dari kata kaji, KAJI = ME - KAJI = ME NG KAJI =MENGAJI,
<--- Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III (2001) --->
mengaji
me.nga.ji
[v] (1) mendaras (membaca) Alquran; (2) belajar membaca tulisan Arab: anakku ~ di surau;  (3) belajar; mempelajari
kaji
ka.ji
[n] (1) pelajaran (agama dsb); (2) penyelidikan (tt sesuatu)

[n] ikan laut, Plectorynchus spp

berarti berdasarkan kamus bahasa indonesia, mengaji itu adalah membaca al-Qur'an dan mempelajari seluruh isinya, jadi al-Qur'an itu dikaji bukan hanya dibaca tanpa tahu satupun arti/makna dari yang terkandung didalamnya.
selamat mengaji dan mendalami al-Qur'an dan al-Hadits, jangan salah dalam memahami makna yang terkandung didalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar